Tuesday, January 8, 2013

PENGARUH INTERNET TERHADAP PSIKOLOGI



TUGAS MAKALAH
       KETERKAITAN PSIKOLOGI DENGAN TEKNOLOGI INTERNET
Mengenai pengaruh teknologi internet terhadap perkembangan mental anak

Psikologi dan internet pada saat ini dapat di katakan memiliki keterkaitan yang cukup erat. Perkembangan teknologi pada saat ini berkembang cukup pesat bersamaan dengan pergerakan pola pikir dan kebutuhan akan tekhnologi. Dari sisi inilah mulai muncul hubungan yang berkaitan erat. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku setiap manusia dari yang tampak maupun tidak nampak, dari sisi fisik dan psikis. Internet adalah sebuah perkembangan yang dilahirkan oleh kemajuan tekhologi. Keduanya seakan berjalan beriringan dan menjadikannya suatu hal yang saat ini sulit untuk di pisahkan. Pengaruh yang ditimbulkan dari perkembangan tekhnolgi yaitu khususnya internet sedikit banyak mengubah cara dan pola perilaku yang dapat  dilihat dan teliti dari segi ilmu psikologi.

Teknologi internet telah menjadi hal lumrah saat ini. Berbagai sektor kehidupan bahkan hampir tidak dapat dipisahkan. Salah satu yang tidak dapat dihindari adalah penggunaan internet di kalangan siswa sekolah termasuk sekolah dasar. Orangtua perlu bijaksana mengenalkan teknologi ini pada anak. Dari tinjauan pembelajaran, mengenalkan konsep digital kepada anak akan menyiapkan mereka menghadapi perkembangan masa depan yang semakin diwarnai ketergantungan pada teknologi. Kondisi ini bukannya tanpa syarat. Beberapa menyebutkan, siswa sekolah dasar di Singapura sudah sangat familiar  dengan berbagai gadget seperti komputer, laptop, telepon selular dan papan tulis interaktif serta peralatan laboratorium yang canggih.  Pengenalan internet secara bijaksana dan penuh kehati-hatian akan memberikan dampak positif yang luar biasa bagi perkembangan pendidikan anak.
Selain itu  internet juga membawa material negatif dalam kehidupan terutama anak-anak. Konten cyber porn yang sangat banyak dan mudah diakses lewat internet, merupakan hantu menakutkan yang membayangi perkembangan mental anak. Bahkan pada siswa sekolah atau mahasiswa pun, pengaruh buruk pornografi lewat internet itu masih bisa terjadi. Dunia anak adalah dunia yang paling menyenangkan. Hampir setiap orangtua selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, terutama kala mereka masih kanak-kanak karena masa anak-anak adalah masa yang paling menentukan dalam proses pertumbuhan psikolo­gis mereka di masa mendatang. Dengan memberikan pendidikan yang tepat kepada anak maka akan dapat diperoleh landasan yang kuat bagi masa depan anak-anak itu. Media informasi internet merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat untuk menetapkan pendidikan yang sesuai bagi anak. Untuk anak-anak yang ingin mengakses internet, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan orangtua. Baik itu mengerjakan tugas sekolah maupun hanya bermain game di rumah. Saat anak berinternet pun, orangtua diperkenankan untuk menunjukkan rasa ketertarikannya pada apa yang dilakukan anak.
Berikut ini beberapa situs Indonesia yang ber­hubungan dengan pendidikan anak :
1.       e-SmartSchool
Situs pendidikan anak yang menyajikan informasi-infor­masi yang bermanfaat bagi anak didik, mulai dari infor­masi Pengetahuan Komputer, Pengetahuan Umum, Cerita Anak/Dongeng, Pelajaran Sekolah, Konsul-tasi, Seputar Pendidikan, informasi untuk para orangtua, dan contoh-contoh hasil karya. Situs ini juga dilengkapi dengan keanggotaan, sehingga Anda atau anak Anda da­pat memasuki member area dengan mendaftar terlebih dahulu sebagai member dan melakukan login. Tersedia juga bank soal untuk materi SD, SMP dan SMU. Karena tam-pilannya yang cukup menarik, situs ini telah mendapatkan penghargaan sebagai Situs Terbaik Periode 2004-2005 versi Komputer Aktif untuk kategori Pendidikan.

2.      Buka Mata
Media online komunitas Buka Mata yang memperkenal­kan MathMagic Home School, yakni belajar MathMagic dalam berhitung (Matematika) di rumah, Cepat dan tepat tanpa Kalkulator. MathMagic dibuat untuk menjadi suatu metode belajar matematika (aritmatika) yang me­mudahkan dan menyenangkan bagi setiap anak yang sedang mempelajari ketram-pilan dasar berhitung. Meli­puti cara sederhana dasar-dasar berhitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, bilangan pangkat 2, dan banyak lagi metode-metode baru dalam berhitung yang tidak ada dalam metode belajar matematika di se­kolah-sekolah biasa. Situs ini menguak segala sesuatu dengan MathMagic tersebut. Tersedia juga buku tentang me­tode MathMagic yang dapat dibeli di situs ini.

Dalam mengenalkan internet pada anak hendaknya disesuaikan dengan usia anak tersebut, sehingga dalam menggunakan internet anak tidak akan melenceng dari ketentuan yang seharusnya dipatuhi. Di bawah ini dijelaskan tahap-tahap pengenalan internet berdasarkan usia anak :

1.      Usia 2 s/d 4 tahun
Dalam usia balita ini, anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Banyak aktifitas dan situs yang bersesuaian dengan usia balita ini, melakukan surfing bersama orangtua adalah hal yang terbaik. Hal tersebut bukan sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan orangtua. Sejak masuk usia ketiga, beberapa anak akan mendapatkan keuntungan jika mendapatkan lebih banyak kebebasan untuk melakukan eksplorasi, menemukan pengalaman baru dan belajar dari kesalahan yang dibuatnya sendiri. Hal tersebut bukan berarti mereka bisa menggunakan Internet secara bebas.

2.      Usia 4 s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orangtua masih sangat penting untuk mendampingi anaknya ketika menggunakan Internet. Dalam usia ini, orangtua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orangtua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak sebagai situs yang wajib dibuka saat pertama kali terhubung dengan Internet. Anak-anak akan dapat mendapatkan pengalaman yang positif jika berhasil meningkatkan penemuan-penemuan baru mereka di Internet. Pokok permasalahan di sini bukanlah terpusat pada bagaimana menghindari situs-situs negatif, tetapi bagaimana caranya agar mereka dapat mengunjungi sebuah situs tanpa menimbulkan rasa frustrasi atau ketidak-nyamanan sang anak.

3.      Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang signifikan. Pada usia ini pulalah anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi, semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas melakukan eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian. Pertimbangkan pula untuk menggunakan software filter, memasang search engine khusus anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus bagi anak-anak. Pada masa ini, fokus orangtua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet. Pastikan bahwa waktu yang digunakannya untuk menggunakan komputer dan Internet tidaklah menyerap waktu yang seharusnya digunakan untuk aktifitas lainnya. Anak-anak membutuhkan variasi. Bukanlah hal yang baik apabila anak-anak menghabiskan waktunya hanya untuk melakukan satu kegiatan saja, bahkan untuk membaca buku ataupun menggunakan Internet sekalipun. Salah satu cara mencegah hal tersebut adalah dengan membatasi waktu online mereka, bisa dengan cara menggunakan aturan yang disepakati bersama atau dengan memasang software yang dapat membatasi waktu online. Penting pula diperhatikan bahwa saat mereka online, upayakan agar mereka mengunjungi berbagai macam situs, tidak sekedar satu-dua situs favorit mereka saja.

4.      Usia 10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Perhatian orangtua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet, tetapi juga pada berapa lama mereka online. Tugas orangtua adalah membantu mengarahkan kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain semisal olahraga, musik dan membaca buku.
Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang didampaki oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya. Sebelumnya, norma keluargalah yang banyak berdampak. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.

5.      Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat. Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa seijin orangtua. Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya orang-orang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Usia ini juga saatnya anak-anak mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Orang tua tidak harus berada di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan Internet. Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.


6.      Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua. Kehidupan remaja sangatlah rumit, sehingga mereka membutuhkan kebebasan sekaligus arahan pada waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko tinggi, bagi online maupun offline. Tidak jarang remaja memutuskan untuk bertemu muka dengan seseorang yang dikenalnya di Internet, tentu saja tanpa pengawasan orangtua. Untuk itu perlu ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa siapapun yang mereka kenal di Internet belumlah tentu seperti apa yang mereka bayangkan dan bisa jauh berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terkadang sulit untuk memberikan pemahaman kepada remaja, tidak jarang mereka memahami bahwa biar bagaimanapun mereka membutuhkan perlindungan terhadap pihak-pihak yang dapat mengeksploitasi mereka. Remaja haruslah diberikan pemahaman bahwa kontrol berada di tangan mereka dengan cara waspada terhadap tanda-tanda keberadaan pihak yang dapat merugikan mereka.

Bahaya yang terbesar adalah jika seorang remaja putri bertemu dengan seseorang yang hanya dikenalnya melalui Internet. Jika remaja putri tersebut tetap memaksa ingin bertemu, maka dia haruslah mengajak seorang sahabat atau teman dekatnya untuk menemaninya. Pertemuan tersebut haruslah di tempat publik yang terbuka dan banyak orang. Bagi orangtua, berpikir dan bertindaklah dengan berkacamata pada masa remaja dulu. Tetapkan harapan yang masuk akal dan jangan berlebihan apabila suatu ketika anak remajanya melakukan sesuatu di Internet yang melanggar peraturan keluarga yang telah ditetapkan. Ini bukan berarti orangtua tidak boleh menanggapi secara serius dan menegakkan pengawasan serta disipilin, tetapi cobalah memandang sesuatu secara lebih luas lagi.

Dampak Negatif dari Penggunaan Internet bagi Perkembangan Anak

Internet itu bermanfaat atau berbahayakah bagi anak-anak? Begitulah pertanyaan yang kerap hinggap di benak para orangtua. Anak mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Aneka macam materi yang berdampak negatif pun bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Bahkan, melalui internet orang juga melakukan penipuan dan pencurian.
Perkembangan teknologi internet yang semakin pesat dewasa ini telah memunculkan kekhawatiran diantara para orangtua dan guru akan ekses pada anak-anak. Kemudahan untuk mendapatkan akses atau sambungan langsung ke internet bahkan didapat semudah membeli sebungkung kembang gula. Bukan pemandangan yang asing saat ini melihat serombongan siswa berusia dibawah dua belas tahun berkumpul di sebuah warnet. Sebagian besar mereka bermain game on line hingga berjam-jam. Tidak sedikit pula yang mengakses berbagai alamat situs di internet.
Para pelajar yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. asusila.Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah, namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir pelajar yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi.
Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap pelajar untuk terus berkembang, seorang anak adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominan yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis mendorong kearah mana anak akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana dia memulai. Anak yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, anak yang memiliki kecenderungan pada hal yang negatif justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.
Salah satu bukti adanya dampak negatif dari penggunaan internet yaitu terdapat situs berita di internet yang mengabarkan seorang siswa SD ketahuan oleh guru memiliki video porno dalam ponselnya. Dari mana seorang anak kecil mendapat material dewasa itu? Pertanyaan itu mungkin dapat mudah dijawab jika kita melihat bertebarannya warung internet (warnet) di lingkungan kita. Dan mungkin di sekeliling kita pun banyak  yang terkena dampak negatif dari internet itu. Selain itu sebuah studi di Kanada menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet. Hal-hal seperti itulah yang akan  sangat berbahaya bagi perkembangan anak, sekarang dan di masa yang akan datang. Meski demikian, mengajarkan internet bagi anak, di zaman sekarang merupakan hal penting. Hanya saja, demi mencegah dampak negatifnya, harus ada keterlibatan orangtua dalam mengawasai hal ini. Internet dapat membuat anak – anak menganggap mudah sesuatu karena menurut mereka semua tersedia di internet, dapat membuat anak lupa akan segala hal. Seperti, dalam hal belajar, bekerja, dll, selain itu juga dapat membuat anak – anak menjadi terpengaruh dengan segala hal yang berbau seks karena maraknya situs – situs porno yang tersedia dan dapat diakses dengan mudah.

Dampak Positif dari Penggunaan Internet bagi Perkembangan Anak

Dunia internet semakin berarti bagi anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet, diantaranya:

1.         surat menyurat (e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar,
2.         berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3.        mengambil/mengirim informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4.         menggunakan teknologi "teleconference" (konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis,
5.         mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan,
6.         Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada anak.
       
Selain itu juga terdapat perkembangan yang baik bagi anak, yaitu :

1.      Perkembangan kognitif
Berbeda dengan menonton televisi yang para penonton bersifat pasif, internet dan    permainan elektronik sangat bersifat interaktif. Diduga internet dan permainan elektronik dapat merangsang pertumbuhan kecerdasan anak-anak.

2.      Perkembangan seksualitas
Walaupun gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, para ahli berpendapat bahwa rangsangan seksual yang diperoleh anak akan mempercepat proses kematangan seksual.

3.      Pola interaksi antar manusia
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan tilpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet ( warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.


Sudah saatnya pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap pemangku kepentingan pendidikan. Pemerintah juga harus memberikan perhatian  lebih agar para pengajar sadar betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang bisa diperoleh lewat pemanfaatan internet. Orangtua juga harus paham, internet bukan hanya membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi besar internet menunggu untuk dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya yang bersifat formal, bagi anak dapat lebih kreatif.

Sebagai orangtua hendaknya tidak boleh diam saja dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak. Keterlibatan orangtua dalam hal ini merupakan poin penting bagi perkembangan anak. Dengan adanya pengawasan dari orangtua anak dapat lebih terbimbing kearah yang lebih positif.

1.      Jangan Melarang
Berikan kepercayaan pada anak-anak walau tetap harus mengontrol sesekali. Janganlah hanya melarang anak untuk mengetahui apa yang tidak baik tetapi ajarilah mereka bagaimana cara untuk menang dalam mengatasi hal tersebut.

2.      Memberi Pengertian
Larangan hanya akan membuat anak-anak penasaran, jelaskan dan beri pengertian kepada anak-anak mengapa boleh dan tidak boleh, apa akibatnya. Dan harus sampaikan berulang-ulang, mengimbangi informasi yang masuk kedalam pengertian anak-anak yang didapat dari lingkungan pergaulannya. Beri penjelasan secara riil, jika perlu didampingi di depan layar monitor.

3.      Menjadi Gerbang Teknologi
Sebagai orangtua harus mengimbangi perkembangan teknologi zaman sekarang. Orangtua yang mengetahui terlebih dahulu tentang teknologi apa yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna.

4.      Mengakomodasi kesenangan anak
Bila anak sudah menyenangi dunia maya, libatkan anak dengan aktifitas lainnya yang mendukung; belikan buku pengetahuan terkait, mengikutsertakan dalam mailing list yang disukai anak-anak. Libatkan dalam aktifitas sosial lainnya, sehingga anak-anak juga memiliki aktifitas lain selain berlayar di dunia maya.

5.      Letakkan komputer di ruang umum
Tempatkan komputer di ruang belajar atau ruang keluarga, bukannya di kamar tidur anak. Dengan demikian, orangtua dapat mengawasi saat anaknya asyik berinternet.

6.      Batasi waktu pemakaian komputer
Tetapkan berapa lama boleh bermain internet. Misalnya maksimal 2 jam per hari dan hanya boleh ngenet setelah mengerjakan pekerjaan rumah.

7.      Orang tua harus terlibat pada saat anak sedang online.
Luangkan waktu untuk mengakses internet bersama anak sekaligus ajarkan untuk mencari konten atau meterial positif.

8.      Keterbukaan komunikasi
Selain sebagai orangtua harusnya menjadi sahabat bagi anak. Jika sewaktu-waktu anak mendapati masalah atau menemukan sesuatu di internet yang membuat tidak nyaman, tanpa segan anak akan bercerita.

9   Menggunakan komputer bersama-sama dengan anak.

10.  Cari tahu mengenai  software-software pemblokiran dan penyaringan situs-situs tertentu, seperti :

a.       PC TimeCop merupakan perangkat lunak manajemen waktu pemakaian komputer dengan menggunakan WatchDog Activity Monitor, digunakan untuk membatasi pemakaian komputer.

b.     Phone LineLok - Telephone Time Management Phone LineLok mengontrol pemakaian telepon dan internet.

c.      Spector Pro. Spector Pro ini sama sekali tidak menghalangi anak untuk menggunakan komputer, akan tetapi dengan program ini orangtua bisa mengetahui semua kegiatan anak selama mereka menggunakan komputer termasuk kegiatan mereka melihat gambar atau mendownload video mesum. Kalau program ini diinstall pada komputer yang digunakan anak, maka orang tua dapat meminta komputer untuk memberikan laporan semua kegiatan anak selama dia menggunakan komputer.

d.     Pengunci internet. Agar dapat mengontrol semua kegiatan komputer tanpa memperlihatkan bukti tertulis pada window task manager. Para orang tua bisa mengunci komputer agar anak tidak main game, tidak main internet, atau agar anak tidak melakukan chating selama orang tua tidak ada dirumah. Tidak itu saja, program ini mampu menangkal pengiriman dan penerimaan e-mail untuk jangka waktu yang diinginkan.

e.      Jika komputer dirumah menggunakan program Window XP, maka orang tua juga dapat mengguakan jaringan pengaman dari perusahan Microsoft seperti software “Vista”. Program ini dapat membatasi semua kegiatan negative termasuk membatasi jumlah jam yang diguakan anak berada didepan komputer, membatasi alamat web site yang boleh mereka lihat, serta membatasi gambar atau video yang boleh mereka download.

f.      Program lain yang sama fungsinya adalah PC Moderator, Window PC Lock up, PC Watch. Khusus untuk program PC Lock Up, para orang tua dapat menentukan pilihan hari, jam, dan minggu yang cocok untuk anak memakai komputer.Program ini juga dapat memberikan peringatan berupa suara pada anak untuk berhenti sebentar, atau untuk memperingatkan akan adanya pengucian.
Perkembangan Teknologi internet dewasa ini sudah sangat cepat menyebar di berbagai aspek kehidupan, Salah satu contoh ini adalah internet, hal ini mungkin sudah tidak asing lagi di dengar. Lewat internet anak dapat belajar berbagai banyak hal tanpa harus keluar rumah, atau tanpa harus bersosialisasi dengan orang lain. Sebenarnya internet memberikan suatu pemikiran di satu sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi lain dampak negatifnya pun tidak begitu saja terlepas. Sehingga dalam menggunakannya harus benar-benar selektif. Penyebarannya tidak mengenal jarak, waktu, dan usia. Oleh karena itu tidak hanya orang dewasa saja yang dapat menggunakan internet tapi anak-anak pun dapat  secara langsung menggunakannya.Namun seharusnya untuk anak-anak diberikan pengawasan dari orang tuanya dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan kearah yang lebih positif, dan dapat terhindar dari dampak negatifnya.
 Pemanfaatan media internet untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat mengakses dunia tanpa harus mengelilingi dunia dan untuk meminimalkan dampak negatifnya diperlukan bimbingan yang tepat bagi siswa mengenai sisi positif dan sisi negative untuk membangun kompetisi dari anak. Pengaruh internet dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar harus diperkenalkan sejak dini karena sangat membantu anak dala mengembangkan wawasannya. Pemanfaatan media internet dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam dunia pendidikan, banyak anak sekolah yang beranggapan bahwa sumber belajar hanya dapat diperoleh dari buku, guru, sebagai narasumber, dan lingkungan sekitar. Ternyata masih ada media yang lebih modern (internet) dimana cakupan informasinya lebih luas, dapat memudahkan anak sekolah.
Kemudian dalam mengenalkan internet kepada anak hendaknya disesuaikan dengan usianya masing-masing. Karena anak masih perlu bimbingan dan pengawasan dari orang tuanya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Anak belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Terlebih dari internet ini anak bisa terkena dampak negatif yang sangat berbahaya bagi perkembangannya, jika tidak diawasi oleh orangtuanya. Maka dari itu, dalam hal ini peran orangtua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, sekarang dan di masa yang akan datang.
                                                                                                 
Hasni Yulianti
4PA 03 / 13509664

Referensi

Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan.Jakarta:P.T.Rineka Cipta.

Gunarsa. 1995. Psikologi Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: P.T BPK Gunung Mulia.
         
          http://www.staff.ugm.ac.id//psikologi-dan-tantangan-millenium-ke-tiga-dampak-teknologi-internet-pada-kehidupan-manusia-dan-pengelolaan-institusi-pendidikan-psikologi.html, Wikipedia.

          http://www.id.wikipedia.//dampak-internet
Diposkan oleh merlin cilukba di 04:17