TUGAS MAKALAH
KETERKAITAN PSIKOLOGI DENGAN TEKNOLOGI INTERNET
Mengenai
pengaruh teknologi internet terhadap perkembangan mental anak
Psikologi dan internet pada saat ini dapat di katakan
memiliki keterkaitan yang cukup erat. Perkembangan teknologi pada saat ini
berkembang cukup pesat bersamaan dengan pergerakan pola pikir dan kebutuhan
akan tekhnologi. Dari sisi inilah mulai muncul hubungan yang berkaitan erat.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku setiap manusia dari yang tampak
maupun tidak nampak, dari sisi fisik dan psikis. Internet adalah sebuah
perkembangan yang dilahirkan oleh kemajuan tekhologi. Keduanya seakan berjalan
beriringan dan menjadikannya suatu hal yang saat ini sulit untuk di pisahkan.
Pengaruh yang ditimbulkan dari perkembangan tekhnolgi yaitu khususnya internet
sedikit banyak mengubah cara dan pola perilaku yang dapat dilihat dan
teliti dari segi ilmu psikologi.
Teknologi internet telah menjadi
hal lumrah saat ini. Berbagai sektor kehidupan bahkan hampir tidak dapat
dipisahkan. Salah satu yang
tidak dapat dihindari adalah penggunaan internet di kalangan siswa sekolah
termasuk sekolah dasar. Orangtua perlu bijaksana mengenalkan teknologi ini pada
anak. Dari tinjauan pembelajaran, mengenalkan konsep digital kepada anak akan
menyiapkan mereka menghadapi perkembangan masa depan yang semakin diwarnai
ketergantungan pada teknologi. Kondisi ini bukannya tanpa syarat. Beberapa
menyebutkan, siswa sekolah dasar di Singapura sudah sangat familiar dengan
berbagai gadget seperti komputer, laptop, telepon selular dan papan tulis
interaktif serta peralatan laboratorium yang canggih. Pengenalan internet secara
bijaksana dan penuh kehati-hatian akan memberikan dampak positif yang luar
biasa bagi perkembangan pendidikan anak.
Selain
itu internet juga membawa material negatif dalam kehidupan terutama
anak-anak. Konten cyber porn yang sangat banyak dan mudah diakses lewat
internet, merupakan hantu menakutkan yang membayangi perkembangan mental anak.
Bahkan pada siswa sekolah atau mahasiswa pun, pengaruh buruk pornografi lewat
internet itu masih bisa terjadi.
Dunia anak
adalah dunia yang paling menyenangkan. Hampir setiap orangtua selalu memberikan
yang terbaik bagi anak-anak mereka, terutama kala mereka masih kanak-kanak
karena masa anak-anak adalah masa yang paling menentukan dalam proses
pertumbuhan psikologis mereka di masa mendatang. Dengan memberikan pendidikan
yang tepat kepada anak maka akan dapat diperoleh landasan yang kuat bagi masa
depan anak-anak itu. Media informasi internet merupakan salah satu media
yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat
untuk menetapkan pendidikan yang sesuai bagi anak. Untuk anak-anak yang ingin mengakses
internet, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan orangtua. Baik itu
mengerjakan tugas sekolah maupun hanya bermain game di rumah. Saat anak
berinternet pun, orangtua diperkenankan untuk menunjukkan rasa ketertarikannya
pada apa yang dilakukan anak.
Berikut ini beberapa situs Indonesia yang berhubungan
dengan pendidikan anak :
1. e-SmartSchool
Situs pendidikan anak yang menyajikan informasi-informasi
yang bermanfaat bagi anak didik, mulai dari informasi Pengetahuan Komputer,
Pengetahuan Umum, Cerita Anak/Dongeng, Pelajaran Sekolah, Konsul-tasi, Seputar
Pendidikan, informasi untuk para orangtua, dan contoh-contoh
hasil karya. Situs ini juga dilengkapi dengan keanggotaan, sehingga Anda atau
anak Anda dapat memasuki member area dengan mendaftar terlebih dahulu sebagai
member dan melakukan login. Tersedia juga bank soal untuk materi SD, SMP dan
SMU. Karena tam-pilannya yang cukup menarik, situs ini telah mendapatkan
penghargaan sebagai Situs Terbaik Periode 2004-2005 versi Komputer Aktif untuk
kategori Pendidikan.
2. Buka
Mata
Media online komunitas Buka Mata yang
memperkenalkan MathMagic Home School, yakni belajar MathMagic dalam berhitung
(Matematika) di rumah, Cepat dan tepat tanpa Kalkulator. MathMagic dibuat untuk
menjadi suatu metode belajar matematika (aritmatika) yang memudahkan dan
menyenangkan bagi setiap anak yang sedang mempelajari ketram-pilan dasar
berhitung. Meliputi cara sederhana dasar-dasar berhitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, bilangan pangkat 2, dan banyak lagi
metode-metode baru dalam berhitung yang tidak ada dalam metode belajar
matematika di sekolah-sekolah biasa. Situs ini menguak segala sesuatu dengan
MathMagic tersebut. Tersedia juga buku tentang metode MathMagic yang dapat
dibeli di situs ini.
Dalam mengenalkan internet pada anak
hendaknya disesuaikan dengan usia anak tersebut, sehingga dalam menggunakan
internet anak tidak akan melenceng dari ketentuan yang seharusnya dipatuhi. Di
bawah ini dijelaskan tahap-tahap pengenalan internet berdasarkan usia anak :
1. Usia 2
s/d 4 tahun
Dalam usia balita ini, anak-anak yang memulai
berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa.
Banyak aktifitas dan situs yang bersesuaian dengan usia balita ini, melakukan
surfing bersama orangtua adalah hal yang terbaik. Hal tersebut bukan sekedar
persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut
bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan
emosional antara sang anak dengan orangtua. Sejak masuk usia ketiga, beberapa
anak akan mendapatkan keuntungan jika mendapatkan lebih banyak kebebasan untuk
melakukan eksplorasi, menemukan pengalaman baru dan belajar dari kesalahan yang
dibuatnya sendiri. Hal tersebut bukan berarti mereka bisa menggunakan Internet
secara bebas.
2. Usia 4
s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi
sendiri. Meskipun demikian, peran orangtua masih sangat penting untuk
mendampingi anaknya ketika menggunakan Internet. Dalam usia ini, orangtua harus
mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi,
berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut,
maka orangtua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori
atau search engine khusus anak-anak sebagai situs yang wajib dibuka saat
pertama kali terhubung dengan Internet. Anak-anak akan dapat mendapatkan
pengalaman yang positif jika berhasil meningkatkan penemuan-penemuan baru
mereka di Internet. Pokok permasalahan di sini bukanlah terpusat pada bagaimana
menghindari situs-situs negatif, tetapi bagaimana caranya agar mereka dapat
mengunjungi sebuah situs tanpa menimbulkan rasa frustrasi atau ketidak-nyamanan
sang anak.
3. Usia 7
s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan
kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan pertemanan
dan kelompok bermain menjadi dampak yang signifikan. Pada usia ini pulalah
anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang
harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa
adanya partisipasi dari orangtua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di
awasi, semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas
melakukan eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian. Pertimbangkan
pula untuk menggunakan software filter, memasang search engine khusus anak-anak
sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang
khusus bagi anak-anak. Pada masa ini, fokus orangtua bukanlah pada apa yang
dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
Pastikan bahwa waktu yang digunakannya untuk menggunakan komputer dan Internet
tidaklah menyerap waktu yang seharusnya digunakan untuk aktifitas lainnya.
Anak-anak membutuhkan variasi. Bukanlah hal yang baik apabila anak-anak
menghabiskan waktunya hanya untuk melakukan satu kegiatan saja, bahkan untuk
membaca buku ataupun menggunakan Internet sekalipun. Salah satu cara mencegah
hal tersebut adalah dengan membatasi waktu online mereka, bisa dengan cara
menggunakan aturan yang disepakati bersama atau dengan memasang software yang
dapat membatasi waktu online. Penting pula diperhatikan bahwa saat mereka
online, upayakan agar mereka mengunjungi berbagai macam situs, tidak sekedar
satu-dua situs favorit mereka saja.
4. Usia
10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan
lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan
fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang
berkaitan dengan hobi mereka. Perhatian orangtua tidak hanya pada apa yang
mereka lihat di Internet, tetapi juga pada berapa lama mereka online. Tugas
orangtua adalah membantu mengarahkan kebebasan mereka. Berikanlah batasan
berapa lama mereka bisa mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan
lain semisal olahraga, musik dan membaca buku.
Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan
dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma
sendiri yang didampaki oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya.
Sebelumnya, norma keluargalah yang banyak berdampak. Pada usia ini, sangatlah penting
untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak
semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana
belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
5. Usia
12 s/d 14 tahun
Inilah saat
anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet,
kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat. Tekankan kembali pada
kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak memberikan
data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan face-to-face dengan
seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa seijin orangtua. Pada usia
ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya orang-orang di Internet bisa
jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Usia ini juga saatnya
anak-anak mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Dalam masa ini, orang tua harus
waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Orang tua tidak harus berada di
ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan
Internet. Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk
bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi
di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa
persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak
kepada orang tua.
6. Usia
14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang
dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai
matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang
terbebas dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat
lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua. Kehidupan
remaja sangatlah rumit, sehingga mereka membutuhkan kebebasan sekaligus arahan
pada waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko tinggi,
bagi online maupun offline. Tidak jarang remaja memutuskan untuk bertemu muka
dengan seseorang yang dikenalnya di Internet, tentu saja tanpa pengawasan
orangtua. Untuk itu perlu ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa siapapun
yang mereka kenal di Internet belumlah tentu seperti apa yang mereka bayangkan
dan bisa jauh berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terkadang sulit
untuk memberikan pemahaman kepada remaja, tidak jarang mereka memahami bahwa
biar bagaimanapun mereka membutuhkan perlindungan terhadap pihak-pihak yang
dapat mengeksploitasi mereka. Remaja haruslah diberikan pemahaman bahwa kontrol
berada di tangan mereka dengan cara waspada terhadap tanda-tanda keberadaan
pihak yang dapat merugikan mereka.
Bahaya yang terbesar adalah jika
seorang remaja putri bertemu dengan seseorang yang hanya dikenalnya melalui
Internet. Jika remaja putri tersebut tetap memaksa ingin bertemu, maka dia
haruslah mengajak seorang sahabat atau teman dekatnya untuk menemaninya.
Pertemuan tersebut haruslah di tempat publik yang terbuka dan banyak orang.
Bagi orangtua, berpikir dan bertindaklah dengan berkacamata pada masa remaja
dulu. Tetapkan harapan yang masuk akal dan jangan berlebihan apabila suatu
ketika anak remajanya melakukan sesuatu di Internet yang melanggar peraturan
keluarga yang telah ditetapkan. Ini bukan berarti orangtua tidak boleh
menanggapi secara serius dan menegakkan pengawasan serta disipilin, tetapi
cobalah memandang sesuatu secara lebih luas lagi.
Dampak Negatif dari Penggunaan Internet bagi Perkembangan
Anak
Internet itu bermanfaat atau
berbahayakah bagi anak-anak? Begitulah pertanyaan yang kerap hinggap di benak
para orangtua. Anak mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal
yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan
banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Aneka macam materi yang
berdampak negatif pun bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian,
rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya dijajakan secara terbuka dan
tanpa penghalang. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan
pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun. Barang-barang seperti
viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Bahkan, melalui
internet orang juga melakukan penipuan dan pencurian.
Perkembangan teknologi internet yang
semakin pesat dewasa ini telah memunculkan kekhawatiran diantara para orangtua
dan guru akan ekses pada anak-anak. Kemudahan untuk mendapatkan akses atau
sambungan langsung ke internet bahkan didapat semudah membeli sebungkung
kembang gula. Bukan pemandangan yang asing saat ini melihat serombongan siswa
berusia dibawah dua belas tahun berkumpul di sebuah warnet. Sebagian besar
mereka bermain game on line hingga berjam-jam. Tidak sedikit pula yang
mengakses berbagai alamat situs di internet.
Para pelajar yang baru mengenal internet biasanya
menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. asusila.Seperti
gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila”
lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri,
sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses
pembelajaran disekolah, namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang
demikian, hanya segelintir pelajar yang usil saja yang dapat melakukannya
karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri pribadi dan
sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap pelajar untuk
mencari atau mendapatkan informasi.
Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap pelajar
untuk terus berkembang, seorang anak adalah makhluk yang rentan terhadap
perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominan yang berada
didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis mendorong kearah
mana anak akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana dia
memulai. Anak yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap
terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih
mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada
yang lainnya. Tetapi selain itu, anak yang memiliki kecenderungan pada hal yang
negatif justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh
kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.
Salah satu bukti adanya dampak negatif
dari penggunaan internet yaitu terdapat situs berita di internet yang
mengabarkan seorang siswa SD ketahuan oleh guru memiliki video porno dalam
ponselnya. Dari mana seorang anak kecil mendapat material dewasa itu?
Pertanyaan itu mungkin dapat mudah dijawab jika kita melihat bertebarannya
warung internet (warnet) di lingkungan kita. Dan mungkin di sekeliling kita pun
banyak yang terkena dampak negatif dari internet itu. Selain itu sebuah
studi di Kanada menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima
pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di
internet. Hal-hal seperti itulah yang akan sangat berbahaya bagi
perkembangan anak, sekarang dan di masa yang akan datang. Meski demikian,
mengajarkan internet bagi anak, di zaman sekarang merupakan hal penting. Hanya
saja, demi mencegah dampak negatifnya, harus ada keterlibatan orangtua dalam
mengawasai hal ini. Internet
dapat membuat anak – anak menganggap mudah sesuatu karena menurut mereka semua
tersedia di internet, dapat membuat anak lupa akan segala hal. Seperti, dalam
hal belajar, bekerja, dll, selain itu juga dapat membuat anak – anak menjadi
terpengaruh dengan segala hal yang berbau seks karena maraknya situs – situs
porno yang tersedia dan dapat diakses dengan mudah.
Dampak Positif dari Penggunaan Internet bagi Perkembangan
Anak
Dunia internet semakin berarti bagi
anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan
ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan
jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari
internet, diantaranya:
1.
surat menyurat (e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena
dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang pnjang tapi
juga dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar,
2.
berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling
berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan
dunia,
3. mengambil/mengirim
informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh
melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan
(upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4.
menggunakan teknologi "teleconference" (konferensi interaktif secara
on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar,
kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis,
5.
mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah
dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk
mendapatkan kesenangan,
6.
Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri
pada anak.
Selain itu juga terdapat perkembangan yang baik bagi anak,
yaitu :
1. Perkembangan kognitif
Berbeda
dengan menonton televisi yang para penonton bersifat pasif, internet dan
permainan elektronik sangat bersifat interaktif. Diduga
internet dan permainan elektronik dapat merangsang pertumbuhan kecerdasan
anak-anak.
2. Perkembangan seksualitas
Walaupun
gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, para ahli
berpendapat bahwa rangsangan seksual yang diperoleh anak akan mempercepat
proses kematangan seksual.
3. Pola interaksi antar
manusia
Kehadiran
komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan tilpon telah membuka
peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet
relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan
kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet ( warnet)
telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan
saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui
internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik
mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
Sudah saatnya pemanfaatan internet
dalam proses pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap pemangku
kepentingan pendidikan. Pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih
agar para pengajar sadar betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang bisa
diperoleh lewat pemanfaatan internet. Orangtua juga harus paham, internet bukan
hanya membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi besar
internet menunggu untuk dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran,
tidak hanya yang bersifat formal, bagi anak dapat lebih kreatif.
Sebagai orangtua hendaknya tidak boleh
diam saja dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak. Keterlibatan orangtua
dalam hal ini merupakan poin penting bagi perkembangan anak. Dengan adanya
pengawasan dari orangtua anak dapat lebih terbimbing kearah yang lebih positif.
1. Jangan
Melarang
Berikan kepercayaan pada anak-anak walau tetap harus
mengontrol sesekali. Janganlah hanya melarang anak untuk mengetahui apa yang
tidak baik tetapi ajarilah mereka bagaimana cara untuk menang dalam mengatasi
hal tersebut.
2. Memberi
Pengertian
Larangan hanya akan membuat anak-anak penasaran, jelaskan
dan beri pengertian kepada anak-anak mengapa boleh dan tidak boleh, apa
akibatnya. Dan harus sampaikan berulang-ulang, mengimbangi informasi yang masuk
kedalam pengertian anak-anak yang didapat dari lingkungan pergaulannya. Beri
penjelasan secara riil, jika perlu didampingi di depan layar monitor.
3. Menjadi
Gerbang Teknologi
Sebagai orangtua harus mengimbangi perkembangan teknologi zaman sekarang. Orangtua yang
mengetahui terlebih dahulu tentang teknologi apa yang bermanfaat dan mana yang
tidak berguna.
4. Mengakomodasi
kesenangan anak
Bila anak sudah menyenangi dunia maya, libatkan anak
dengan aktifitas lainnya yang mendukung; belikan buku pengetahuan terkait,
mengikutsertakan dalam mailing list yang disukai anak-anak. Libatkan dalam
aktifitas sosial lainnya, sehingga anak-anak juga memiliki aktifitas lain
selain berlayar di dunia maya.
5. Letakkan
komputer di ruang umum
Tempatkan komputer di ruang belajar atau ruang keluarga,
bukannya di kamar tidur anak. Dengan demikian, orangtua dapat mengawasi saat
anaknya asyik berinternet.
6. Batasi
waktu pemakaian komputer
Tetapkan berapa lama boleh bermain internet. Misalnya
maksimal 2 jam per hari dan hanya boleh ngenet setelah mengerjakan
pekerjaan rumah.
7. Orang
tua harus terlibat pada saat anak sedang online.
Luangkan waktu untuk mengakses internet bersama anak
sekaligus ajarkan untuk mencari konten atau meterial positif.
8. Keterbukaan komunikasi
Selain sebagai orangtua harusnya menjadi sahabat bagi
anak. Jika sewaktu-waktu anak mendapati masalah atau menemukan sesuatu di
internet yang membuat tidak nyaman, tanpa segan anak akan bercerita.
9. Menggunakan
komputer bersama-sama dengan anak.
10. Cari tahu mengenai software-software
pemblokiran dan penyaringan situs-situs tertentu, seperti :
a. PC TimeCop
merupakan perangkat lunak manajemen waktu pemakaian komputer dengan menggunakan
WatchDog Activity Monitor, digunakan untuk membatasi pemakaian komputer.
b. Phone
LineLok - Telephone Time Management Phone LineLok mengontrol pemakaian telepon
dan internet.
c. Spector
Pro. Spector Pro ini sama sekali
tidak menghalangi anak untuk menggunakan komputer, akan tetapi dengan program
ini orangtua bisa mengetahui semua kegiatan anak selama mereka menggunakan
komputer termasuk kegiatan mereka melihat gambar atau mendownload video mesum.
Kalau program ini diinstall pada komputer yang digunakan anak, maka orang tua
dapat meminta komputer untuk memberikan laporan semua kegiatan anak selama dia
menggunakan komputer.
d. Pengunci
internet. Agar dapat
mengontrol semua kegiatan komputer tanpa memperlihatkan bukti tertulis pada
window task manager. Para orang tua bisa mengunci komputer agar anak tidak main
game, tidak main internet, atau agar anak tidak melakukan chating selama orang
tua tidak ada dirumah. Tidak itu saja, program ini mampu menangkal pengiriman
dan penerimaan e-mail untuk jangka waktu yang diinginkan.
e. Jika komputer
dirumah menggunakan program Window XP, maka orang tua juga dapat mengguakan
jaringan pengaman dari perusahan Microsoft seperti software “Vista”. Program
ini dapat membatasi semua kegiatan negative termasuk membatasi jumlah jam yang
diguakan anak berada didepan komputer, membatasi alamat web site yang boleh
mereka lihat, serta membatasi gambar atau video yang boleh mereka download.
f. Program
lain yang sama fungsinya adalah PC Moderator, Window PC Lock up, PC Watch. Khusus untuk
program PC Lock Up, para orang tua dapat menentukan pilihan hari, jam, dan
minggu yang cocok untuk anak memakai komputer.Program ini juga dapat memberikan
peringatan berupa suara pada anak untuk berhenti sebentar, atau untuk
memperingatkan akan adanya pengucian.
Perkembangan Teknologi internet dewasa ini
sudah sangat cepat menyebar di berbagai aspek kehidupan, Salah satu contoh ini
adalah internet, hal ini mungkin sudah tidak asing lagi di dengar. Lewat internet anak dapat belajar
berbagai banyak hal tanpa harus keluar rumah, atau tanpa harus bersosialisasi
dengan orang lain. Sebenarnya internet memberikan suatu pemikiran di satu
sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi lain dampak negatifnya
pun tidak begitu saja terlepas. Sehingga dalam menggunakannya harus benar-benar
selektif. Penyebarannya tidak mengenal jarak, waktu, dan usia. Oleh karena itu
tidak hanya orang dewasa saja yang dapat menggunakan internet tapi anak-anak
pun dapat secara langsung menggunakannya.Namun seharusnya untuk anak-anak
diberikan pengawasan dari orang tuanya dalam menggunakan internet, sehingga
anak dapat diarahkan kearah yang lebih positif, dan dapat terhindar dari dampak
negatifnya.
Pemanfaatan media internet untuk meningkatkan mutu pendidikan
dapat mengakses dunia tanpa harus mengelilingi dunia dan untuk meminimalkan
dampak negatifnya diperlukan bimbingan yang tepat bagi siswa mengenai sisi
positif dan sisi negative untuk membangun kompetisi dari anak. Pengaruh
internet dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar harus diperkenalkan
sejak dini karena sangat membantu anak dala mengembangkan wawasannya.
Pemanfaatan media internet dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam dunia
pendidikan, banyak anak sekolah yang beranggapan bahwa sumber belajar hanya
dapat diperoleh dari buku, guru, sebagai narasumber, dan lingkungan sekitar.
Ternyata masih ada media yang lebih modern (internet) dimana cakupan
informasinya lebih luas, dapat memudahkan anak sekolah.
Kemudian dalam mengenalkan internet
kepada anak hendaknya disesuaikan dengan usianya masing-masing. Karena anak
masih perlu bimbingan dan pengawasan dari orang tuanya dalam melakukan
aktivitasnya sehari-hari. Anak belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Terlebih dari internet ini anak bisa terkena dampak negatif yang sangat
berbahaya bagi perkembangannya, jika tidak diawasi oleh orangtuanya. Maka dari
itu, dalam hal ini peran orangtua sangat berpengaruh terhadap perkembangan
anak, sekarang dan di masa yang akan datang.
Hasni
Yulianti
4PA
03 / 13509664
Referensi
Dalyono,
M. 1997. Psikologi Pendidikan.Jakarta:P.T.Rineka Cipta.
Gunarsa.
1995. Psikologi Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: P.T BPK Gunung
Mulia.
http://www.staff.ugm.ac.id//psikologi-dan-tantangan-millenium-ke-tiga-dampak-teknologi-internet-pada-kehidupan-manusia-dan-pengelolaan-institusi-pendidikan-psikologi.html,
Wikipedia.
http://www.id.wikipedia.//dampak-internet
Diposkan oleh merlin cilukba di 04:17